Produk Istimewa Mahasiswa KKN, Sulap Bunga Ajeran Menjadi Teh Herbal
UNKAFA | Gresik – Belum genap sebulan pelaksanaan KKN, mahasiswa peserta KKN di desa Sukodono kecamatan Panceng berhasil melakukan terobosan dengan menyulap bunga Ajeran menjadi bahan dasar teh herbal. Bunga Ajeran sendiri merupakan sejenis tumbuhan yang biasa tumbuh liar di pekarangan dan tepi jalan serta sering diidentikkan sebagai gulma. Namun, siapa sangka kalau tumbuhan ini ternyata mengandung senyawa yang dapat Meredakan demam, Antiinflamasi dan bisa digunakan sebagai obat anti nyeri.
Bunga Ajeran yang banyak tumbuh di sekitar desa, kemudian dikombinasikan dengan batang sereh dan jahe, lantas diolah sedemikian rupa sehingga memiliki aroma khas dan siap diseduh sebagai teh herbal yang kaya manfaat. Olahan dari tiga jenis tanaman yang sangat mudah dijumpai di desa-desa ini disinyalir dapat membantu menjaga kebugaran tubuh, merdakan mual, menguatkan saraf, menurunkan kolestrol jahat, dan berbagai manfaat lainnya.
Para mahasiswa mengaku bahwa ide awal dari pembuatan teh berbahan bunga Ajeran ini lantaran banyaknya jenis tanaman gulma yang tumbuh secara liar, baik di pekarangan atau tepi jalan.
Atas dasar itu, mereka kemudian mencari tahu seberapa mungkin tanaman tersebut bisa dimanfaatkan untuk kesehatan. Akhirnya, ditemukanlah sebuah informasi dari berbagai artikel perihal manfaat dan khasiat dari bunga Ajeran. Muncullah ide untuk menjadikannya sebagai teh herbal dengan mengkombinasikannya dengan tanaman toga lain, yaitu jahe dan sereh. Pilihan jahe dan sereh juga bukan tanpa alasan, selain karena khasiat keduanya, baik jahe maupun sereh memilik aroma khas yang bisa menari minat masyarakat. Temuan ini lantas diwujudkan dalam bentuk teh celup yang dikemas ke dalam kemasan plastik kekinian dan diberi nama “Teh Asejah”, singkatan dari Ajeran, Sereh dan Jahe. Rencananya, temuan produk ini akan dihibahkan ke pemerintah desa supaya bisa dilakukan uji kelayakan dan sertfikasi halal agar ke depan bisa diproduksi secara massal dan siap dipasarkan secara lebih massif.
Produk dan inovasi mahasiswa ini membuktikan bahwa mahasiswa UNKAFA juga bisa menyesuaikan dengan keadaan. Ketiadaan program studi vokasi atau mata kuliah yang bersinggungan secara langsung dengan ekonomi kreatif tidak menjadi halangan bagi mahasiswa untuk tetap bisa menggali wawasan dari manapun. Semoga bermanfaat. /Ft2h.