Terima Kunjungan IAIM Lumajang, UNKAFA Terbuka Berbagi Best Practices Pengembangan Kampus
Berita | UNKAFA – Sehari usai menerima kunjungan Universitas Islam Tribakti (UIT) Lirboyo, Kediri, Universitas Kiai Abdullah Faqih (UNKAFA) Gresik kembali mendapat kunjungan dari Institut Agama Islam Miftahul Ulum (IAIM) Lumajang, Sabtu, 28/12/2024.
Perguruan Tinggi yang baru saja alih status, semula berstatus Sekolah Tinggi yakni STAIM Lumajang, kini menjadi Institut, IAIM Lumajang. Keduanya, baik UNKAFA maupun IAIM punya kesamaan, yakni sebagai perguruan tinggi berbasis pesantren, mahasiswa kukiah secara terpisah antara laki-laki dan perempuan. Karenanya, UNKAFA jadi tujuan kunjungan silaturrahim sekaligus diskusi berbagai pengalaman terbaik.
Forum Silaturrahim dan Focus Group Discussion itu dihadiri kedua pihak, tampak dari pihak IAIM Lumajang, Rektornya, Mochammad Hisan memimpin rombongan bersama Wakil Rektor II dan bagian akademik. Sementara, dari pihak UNKAFA diwakili oleh Wakil Rektor II, Dr. Ah. Haris Fahrudi, M.Th.I., M.Fil.I. serta Staff Administrasi. Bertempat di gedung Pascasarjana UNKAFA, diskusi berlangsung dari topik utama seputar sharing pengalaman mulai berdirinya UNKAFA sampai tata kelola keuangan beserta sumber-sumber dana yang didapatkan.
Dr. Ah. Haris menjelaskan perjalanan UNKAFA sebagai perguruan tinggi yang berbasis pesantren, tantangan yang dihadapi hingga pengelolaan keuangan yang efesien dan efektif.
“Kami yakin, apa yg kami hadapi dan alami tak akan jauh berbeda dengan teman-teman dari IAIM, karena kita sama-sama tumbuh dan berkembangan di dalam pesantren. Kami optipmis, mungkin dengan segala keterbatasan yang ada, peguruan tinggi berbasis pesantren kedepan justru menjadi distingi dan model yang ditiru. Karena sekarang banyak perguat tinggi yang mendirikan asrama untuk mahasiswanya,” jelasnya.
Sementata itu, Rektor IAIM, Mohammad Hisan menyampaikan terimakasihnya atas sambutan UNKAFA menerima rombongan, dan juga telah bersedia berbagi pengalaman dalam mengembangan perguruan tinggi di dalam pesantren.
“Tentu kami belajar banyak dari UNKAFA, selain perkembangan perubahan status, juga pengenbangan Program Studi hingga pascasarjana doktoral. Kami semakin yakin, bahwa pergtuan tinggi di pesantren sangat mampu bersaing dengan kampus-kampus non pesantren,” terang pria alumni UIN Sunan Ampel ini.
Tidak berhenti dengan berbagi pengalaman, IAIM Lumajang dan UNKAFA Gresik sama-sama berharap bisa meningkatkan hubungan dengan saling kerjasama melalui MOU pengembangan perguruan tinggi di berbagai bidang, terutama pengembangan keilmuan dan pengabdian kepada masyarakat. (Ver)